Powered By Blogger

Minggu, 22 Agustus 2010

Sejarah Kesehatan Mental & Awal Mula Terapi

Anggapan lama di Cina, Mesir maupun Yahudi kuno mengenai seseorang yang mengalami gangguan jiwa adalah karena dikuasai oleh roh jahat, yang dapat disembuhkan dengan doa, mantera, sihir, dan penggunaan obat-obatan alami tertentu. Jika cara pengobatan ini tidak dapat menyembuhkan, maka langkah berikutnya adalah upaya agar roh jahat tersebut tidak kerasan hidup di dalam tubuh penderita. Cara yang dilakukan terkadang ekstrim, yaitu dengan cara mencambuk, membiarkan lapar, atau melemparinya dengan batu sampai penderita meninggal dunia


Sejarah (kemajuan) dimulai ketika seorang dokter Yunani kuno yang bernama Hippocrates menolak anggapan adanya roh jahat yang menyebabkan suatu gangguan. Ia berpendapat bahwa gangguan terjadi karena adanya kekacauan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh penderita. Hippocrates dan beberapa pengikutnya (para dokter dari Yunani dan Romawi) mengajukan cara penyembuhan yang lebih manusiawi. Mereka lebih mementingkan lingkungan yang menyenangkan, olah raga, aturan makan yang teratur, pijat/mandi yang menyejukkan; di samping beberapa pengobatan yang kurang menyenangkan seperti mengeluarkan darah, penggunaan obat pencahar, dan pengekangan mekanis(Atkinson dkk.,1993). Sampai dengan saat ini, ia dikenal sebagai "Bapak Kedokteran"


Perkembangan yang telah dimulai oleh Hippocrates dan kawan-kawannya tersebut sayangnya tidak diikuti dengan perkembangan lebih lanjut, sehingga pada abad pertengahan berkembang lagi cerita takhayul primitif dan adanya keyakinan tentang setan. Para penderita gangguan jiwa dianggap berada dalam kelompok setan yang memiliki kekuatan gaib untuk dapat menimbulkan bencana dan kecelakaan bagi orang lain. Mereka ini lalu diperlakukan secara kejam, karena ada keyakinan bahwa dengan memukul, membuatnya lapar, dan menyiksa, setan yang merasuk di dalamnya yang akan menderita. Kekejaman ini memuncak pada abad ke-15, 16, dan 17, karena pada masa itu sedang berlangsung pengadilan ilmu sihir yang akhirnya menghukum mati ribuan orang penderita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar